MUQADDIMAH

MUQADDIMAH
إنا أنزلنا القرآن عربيا لعلكم تعقلون

MUHIMMATUL Bahasa Arab

Arti penting bahasa Arab sebagai ilmu alat bagi ummat Islam untuk memperdalam diennya merupakan suatu kebutuhan primer yang tak boleh ditawar-tawar. Maka setiap muslim terlebih aktivis dakwah sudah semestinya memulai untuk mempelajari bahasa Arab dan berkutat dengan kitab-kitab kuning utamanya kitab-kitab turast (induk) dalam mendulang lautan ulumul syar’i. Suatu ironi, apabila jamak kaum muslimin hari ini lebih intens dengan bahasa-bahasa asing lainnya dan mengabaikan lughatul jannah (bahasa surga) dengan seribu satu alasan. Lebih mengenaskan lagi, apabila aktivis dakwah terus terbelenggu dengan buku-buku terjemahan padahal tantangan dakwah mengharuskan para aktivis untuk meningkatkan kualitas SDMnya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: “Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu: Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf). Syaikhul Islam dalam Iqtidho Shirotil Mustaqim Berkata: “Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” Memilukan nian musibah yang telah menimpa ummat ini, hanya segelintir dari mereka yang mau mempelajari bahasa Arab dengan tamak. Mayoritas terbenam dalam tujuan dunia yang fana, sehingga enggan dan ogah-ogahan mempelajari bahasa Arab yang konon tidak ada hasil duniawi yang bisa diharapkan sekalipun fasih cas-cis-cus berbahasa Arab. Kontras dengan bahasa Inggris, sususah apapun dengan biaya berapapun dan bagaimanapun bahasa inggris harus dalam genggaman. Tak heran kursus-kursus bahasa Inggris menjamur dimana-mana, beda nasibnya dengan kursus bahasa Arab…??? Pengaruh Bahasa Arab Dalam Kehidupan Syaikhul Islam berkata: “Dan ketahuilah…!!! membiasakan berbahasa Arab sangat berpengaruh terhadap akal, akhlak dan agama. Juga sangat berpengaruh dalam usaha mencontoh mereka dan memberi dampak positif terhadap akal, agama dan tingkah laku.” (Iqtidho Shirotil Mustaqim). Mereka yang pandai bahasa Arab cenderung senang membaca kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadits-hadits Rasulullah. Sehingga hal ini bisa memperbagus akhlak dan agamanya serta lebih lurus fikrahnya, sebab betapa banyak buku-buku terjemahan yang melencengkan maksud si penulis sehingga menyesatkan khalayak. Imam Az-Zahroh berkata: “Sesungguhnya kebanyakan manusia salah dalam mentakwilkan Al-Qur’an karena sedikitnya ilmu Bahasa Arab mereka”. Imam Ayub As-Sakhtiyani berkata: “Kebanyakan penduduk Iraq menjadi zindiq karena bodohnya mereka dengan bahasa Arab”. Penduduk Iraq pada sekitar tahun 73 H, memiliki pemahaman islam yang menyimpang yang dipimpin oleh Azariqoh sehingga dengan kesesatan mereka ini terjadi fitnah luar biasa di negeri Islam pada saat itu. Hukum Mempelajari Bahasa Arab Syaikhul Islam Berkata: “Sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri bagian dari agama dan hukum mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Kitab dan As-Sunnah itu wajib dan keduanya tidaklah bisa difahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan kaidah:Apa yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia juga hukumnya wajib.” Umar bin Khattab menulis kepada Abu Musa Al-Asy’ari (yang isinya) “…Pelajarilah As-Sunnah, pelajarilah bahasa Arab dan I’roblah Al-Qur’an karena Al-Qur’an itu berbahasa Arab.” Umar juga berkata: “Pelajarilah bahasa Arab sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian”.