MUQADDIMAH

MUQADDIMAH
إنا أنزلنا القرآن عربيا لعلكم تعقلون

BAHASA ARAB LIL JAMI'


TENTANG BAHASA ARAB

Alasan Belajar Bahasa Arab

7 Alasan Belajar Bahasa Arab
PDF
E-mail
Sesungguhnya Allah swt telah memilih bahasa Arab sebagai bahasa penutup risalah-Nya (wahyu-Nya). Hal ini telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an dalam banyak tempat dan secara jelas bahwasanya risalah-Nya yang terakhir diturunkan dalam bahasa Arab. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al–Qur’an berupa al–Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf:2).
Sesungguhnya umat Islam di zaman-zaman awal sudah merasakan manfaat yang sangat besar dari bahasa Arab tersebut dan banyak sekali tujuan-tujuan mulia terwujud dengan perantara bahasa Arab. Tidaklah bahasa Arab sebagai bahasa risalah (wahyu) semata dan pada saat tersebutlah umat Islam menjadi umat yang sangat mulia dan sejahtera
Pada zaman kita banyak sekali perhatian orang-orang Arab dan kaum muslim terhadap belajar dan mengajarnya (bahasa Arab), perhatian umat muslim baik dahulu ataupun sekarang dikarenakan beberapa sebab:
1.    Bahasa Arab merupakan bagian dari agama ini. Telah berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Merupakan sesuatu yang sudah diketahui bersama bahwasanya belajar dan mengajarkan bahasa Arab hukumnya fardhu kifayah” dan beliau juga berkata, “Sesungguhnya bahasa Arab merupakan bagian dari agama dan mengetahuinya wajib,  karena memahami Al-Qur’an dan sunnah wajib. Dan keduanya tidak dapat dipahami kecuali dengan bahasa Arab dan apa yang suatu kewajiban tidak akan terwujud kecuali dengannya maka sesuatu itu menjadi  wajib.”
Ibadah-ibadah baik shalat, do’a, membaca Qur’an serta banyak sekali syi’ar-syi’ar Islam akan terpenuhi dan sempurna dengan mempelajari bahasa Arab.
2.    Memahami bahasa Arab menjadikan kita selamat dari syubhat-syubhat dan bid’ah. Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “Tidaklah kebodohan dan perbedaan-perbedaan yang terjadi pada manusia (umat muslim) melainkan karena mereka meninggalkan bahasa Arab dan mereka lebih memilih bahasa Aristoteles (bahasa orang barat).”
Beliau juga berkata, “Tak seorang pun akan mengetahui jelasnya ilmu-ilmu dalam Al Qur’an selama orang itu tidak mengetahui luasnya bahasa Arab, luasnya cakupannya, luasnya masalah dan tingkatannya dan barangsiapa memahaminya maka dia akan selamat dari terkena syubhat seperti yang terjadi pada orang-orang yang tidak memahaminya”.
As-Suyuti rahimahullah berkata, “Sesungguhnya saya telah menemukan orang-orang sebelum Imam Syafi’I, mereka mengisyaratkan seperti yang saya duga bahwa sebab terjadinya bid’ah adalah tidak memahami bahasa Arab.” Hasan Bashri berkata terhadap orang-orang Ahlu Bid’ah, “Yang menghancurkan mereka adalah ketidaktahuan mereka terhadap bahasa Arab.”
3.    Paham bahasa Arab adalah salah satu dari sebab-sebab kemudahan.
4.    Bahasa Arab merupakan syi’ar Islam, bagian dari Islam dan bahasa Arab merupakan syi’ar yang paling besar yang dengannya menunjukkan kelebihan mereka.
5.    Kuatnya bahasa Arab merupakan salah satu sebab kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Musthofa Shodiq Arrofi’ berkata, “Tidaklah bahasa suatu kaum itu rendah kecuali mereka akan direndahkan dan kemuliaannya tidaklah menjadikan kekuasaan itu pergi meninggalkan mereka. Oleh karena itu, penjajah asing mewajibkan (bahasa mereka untuk dipelajari) kepada kaum yang mereka jajah.”
6.    Bahasa Arab merupakan sarana terkuat untuk mewujudkan persatuan / hubungan diantara umat muslim. Pada saat mereka bersemangat mengajarkan bahasa Arab guna mewujudkan kedekatannya kepada bahasa Arab, maka akan terwujud keseragaman pada dhahirnya (yaitu dengan bahasanya) sehingga terwujud pula keseragaman di hati mereka, dikarenakan mereka dapat memahami peradaban dan keyakinan beragama yang sama.
7.    Pengajaran bahasa Arab merupakan sarana terpenting guna mewujudkan peradaban Islam dan dengan bahasa akan mengangkat peradaban pemilik bahasa tersebut.
(Abu Ayyub), Diterjemahkan bebas dari Kitab al – ‘Arabiyah Baina Yadaika.

KIAT SUKSES BELAJAR BAHASA ARAB

Berikut ini sebagian kiat yang bisa dilakukan untuk mempercepat penguasaan kaidah bahasa Arab. Kami menuliskannya berdasarkan pengalaman kami sendiri mengajar bahasa Arab dan membaca kitab sejak beberapa tahun lamanya –walhamdulillah- :
  1. Hendaknya kita mengikhlaskan niat dalam belajar untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu imam Bukhari rahimahullah membuat sebuah bab dalam Kitabul Ilmi di kitab sahih Bukhari yang berjudul ‘Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan’. Dalilnya adalah firman Allah 9yang artinya), “Ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan mintalah ampunan untuk dosamu…” (QS. Muhammad : 19). Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah untuk diberikan ilmu yang bermanfaat.
  2. Sebelum lebih jauh mempelajari kaidah bahasa Arab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca atau mengucapkan. Padahal, salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan makna bahkan memutarbalikkan fakta. Suatu kata yang seharusnya berkedudukan sebagai pelaku berubah menjadi objek dan seterusnya. Tentu saja hal ini –membaca dengan benar serta mengikuti kaidah-tidak bisa disepelekan.
  3. Menambah kosakata merupakan salah satu sebab utama untuk melancarkan proses belajar kaidah dan membaca kitab. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli Kamus Bahasa Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir, atau dengan membeli kamus kecil Al-Mufradat yang berisi kosakata yang sering digunakan dalam kitab-kitab para ulama. Selain itu bisa juga dengan membeli satu jenis buku dengan 2 versi; asli bahasa Arab dan terjemahan. Dengan memiliki kitab berbahasa Arab akan memacu pemiliknya untuk bisa membacanya. Sedangkan dengan terjemahannya akan membantu dalam proses belajar membaca kitab ketika menemukan kata-kata atau ungkapan yang susah dimengerti.
  4. Hendaknya mencari guru yang benar-benar memahami materi kaidah bahasa Arab dan bisa mengajarkannya. Untuk poin ini mungkin sangat bervariasi –tidak bisa diberi batasan yang kaku-, karena tingkat pemahaman orang terhadap kaidah bahasa arab juga bertingkat-tingkat. Hanya saja yang dimaksud di sini adalah perlunya memilih guru yang mengajarkan materi dengan dasar ilmu bukan dengan kebodohan.
  5. Dibutuhkan kesabaran untuk terus mengikuti pelajaran dan mengulang-ulang pelajaran (muraja’ah) agar pemahaman yang dimiliki semakin kuat tertanam. Apabila menemukan hal-halyang belum dipahami hendaknya segera menanyakan kepada pengajar atau orang yang lebih tahu dalam hal itu. Az-Zuhri rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya ilmu itu dicari seiring dengan perjalanan siang dan malam, barangsiapa yang ingin mendapatkan segudang ilmu secara tiba-tiba niscaya ilmu yang diperolehnya akan cepat hilang.”
  6. Hendaknya bersungguh-sungguh dalam belajar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya Kami pun akan memudahkan baginya jalan-jalan menuju keridhaan Kami.” (QS. Al-Ankabut : 69). Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa di dalam ayat ini Allah ta’ala mengaitkan antara hidayah dengan kesungguh-sungguhan/jihad. Maka orang yang paling besar hidayahnya adalah orang yang paling besar kesungguhan/jihadnya. Pepatah arab mengatakan, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, niscaya dia akan mendapatkan.”
  7. Untuk bisa mendukung pembelajaran bahasa Arab bagi pemula maka mengikuti kajian-kajian kitab berbahasa Arab merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk membiasakan diri dengan kata atau istilah bahasa Arab yang termaktub di kitab-kitab para ulama. Kitab-kitab yang sudah semestinya dikaji oleh pemula adalah kitab-kitab yang membahas perkara-perkara agama yang harus dipahaminya seperti kitab yang membahas dasar-dasar tauhid semacam Al-Qawa’id Al-Arba’, Tsalatsatu Ushul, dan Kitab Tauhid yang ketiga-tiganya merupakan karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Apabila tidak bisa mengikuti secara langsung maka bisa diupayakan dengan mendengarkan CD kajiannya atau bahkan kalau ada yang berupa format VCD.
  8. Membaca buku pelajaran kaidah bahasa Arab. Buku-buku pelajaran kaidah bahasa Arab dengan pengantar bahasa Indonesia yang bisa didapatkan misalnya; Ilmu Nahwu Praktis sistem belajar 40 jam karya A. Zakaria (untuk pemula) dan Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab karya Ustadz Aunur rafiq Ghufron, Lc. (untuk menengah). Atau bagi yang ingin mendengarkan audio pelajaran bahasa Arab bisa mendownload di internet dengan alamat http://badar.muslim.or.id