Friday, March 26, 2010
KTSP BAHASA ARAB
A.Latar Belakang Pemikiran
Masa depan bangsa terletak dalam tangan genenerasi muda, mutu bangsa dikemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah. Apa yang akan dicapai disekolah, ditentukan oleh kurikulum sekolah itu. Jadi barang siapa yang menguasai kurilulum memegang nasib Bangsa dan Negara. Maka dapat dipahami bahwa kurikulum sebagai alat yang begitu vital bagi perkembangan bangsa dipegang oleh pemerintah suatu Negara.
Kurikulum sebagai prasyaratan awal, secara umum diartikan sebagai sekumpulan materi dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserata didik. Kurikulum haruslah didasarkan disesuaikan pada kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Tidak heran pemikiran saat ini menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki sejumlah karekteristik yang tidak sama antara satu dan yang lain, akan tetapi secara mendasar juga terdapat kesamaan kebutuhan dan karekteristik antara satu dengan yang lain dan juga disadari akan adanya pemikiran kebutuhan negara didalamnya.
Pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 memiliki pengertian:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan nasional bertujuan mengembangakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Mencermati pengertian pendidikan dalam rumusan sistem pendidikan diatas, nampak bahwa unsur pendidikan adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Suasana belajar terwujud jika terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam suatu waktu dan tempat tertentu. Demikian halnya dengan proses pembelajaran yang dalam mensukseskannya terdapat beberapa instrument penting yakni adanya kurikukul, tersedianya guru yang professional, metode pembelajaran yang akurat, fasilitas pembelajaran, dan sistem evaluasi. termasuk di dalamnya adalah pembelajaran bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa di Madrasah Aliyah. Bahasa Arab merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena ia telah menjadi bahasa Agama,dan sebagai sumber keilmuan terutama ilmu-ilmu ke Islaman.
Adapun salah satu upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab adalah dengan penyempurnaan kurikulum. Indikator keberhasilan pembaruan kurikulum mata pelajaran bahasa Arab ditunjukn dengan adanya perubahan pada pola kegiatan pembelajaran. dan pembaruan kurikulum bahasa Arab akan lebih bermakna bila dikuti oleh perubahan pengelolaan kurilulum.
Demikian pula, kurikulum dan pengajar merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfunsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan;serta isi yang harus dipelajari; sedangkan pengajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Dengan demikian,tamnpa kurikulum sebagai sebuah rencana ,maka pembelajaran atau pengajaran tidak akan efektif;demikian juga tanpa pembelajaran atau pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana maka kurikulum tidak akan memiliki apa-apa.
Sesuai dengan kondisi saat ini pun,maka kurikulum telah diadakan inofasi dengan memberlakukan kurikulum tingkat satua pendidikan (KTSP). Dimana muatan kurikulum ini merefleksitkan pengetahuan keterampilan damn sikap sehingga dapat meningkatkan potensi peserta didik secara utuh.kseskan program kurilulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini, namun pada kenyataanya sampai sekarang masih ada sekolah yang merasa sulit dalam menerapkannya,lebih khusu lagi dalam pembelajaran bahasa Arab.
Berdasarkan pokok-pokok pemikiran tersebut sehingga problematika penerapan KTSP dalam pembelajaran bahasa Arab butuh diteliti guna mendapatkan jawaban tentang mengapa terjadi problem dalam menerapkan KTSP tesebut.
Masa depan bangsa terletak dalam tangan genenerasi muda, mutu bangsa dikemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang, terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah. Apa yang akan dicapai disekolah, ditentukan oleh kurikulum sekolah itu. Jadi barang siapa yang menguasai kurilulum memegang nasib Bangsa dan Negara. Maka dapat dipahami bahwa kurikulum sebagai alat yang begitu vital bagi perkembangan bangsa dipegang oleh pemerintah suatu Negara.
Kurikulum sebagai prasyaratan awal, secara umum diartikan sebagai sekumpulan materi dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserata didik. Kurikulum haruslah didasarkan disesuaikan pada kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Tidak heran pemikiran saat ini menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki sejumlah karekteristik yang tidak sama antara satu dan yang lain, akan tetapi secara mendasar juga terdapat kesamaan kebutuhan dan karekteristik antara satu dengan yang lain dan juga disadari akan adanya pemikiran kebutuhan negara didalamnya.
Pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 memiliki pengertian:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan nasional bertujuan mengembangakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Mencermati pengertian pendidikan dalam rumusan sistem pendidikan diatas, nampak bahwa unsur pendidikan adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Suasana belajar terwujud jika terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam suatu waktu dan tempat tertentu. Demikian halnya dengan proses pembelajaran yang dalam mensukseskannya terdapat beberapa instrument penting yakni adanya kurikukul, tersedianya guru yang professional, metode pembelajaran yang akurat, fasilitas pembelajaran, dan sistem evaluasi. termasuk di dalamnya adalah pembelajaran bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa di Madrasah Aliyah. Bahasa Arab merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena ia telah menjadi bahasa Agama,dan sebagai sumber keilmuan terutama ilmu-ilmu ke Islaman.
Adapun salah satu upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab adalah dengan penyempurnaan kurikulum. Indikator keberhasilan pembaruan kurikulum mata pelajaran bahasa Arab ditunjukn dengan adanya perubahan pada pola kegiatan pembelajaran. dan pembaruan kurikulum bahasa Arab akan lebih bermakna bila dikuti oleh perubahan pengelolaan kurilulum.
Demikian pula, kurikulum dan pengajar merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfunsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan;serta isi yang harus dipelajari; sedangkan pengajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Dengan demikian,tamnpa kurikulum sebagai sebuah rencana ,maka pembelajaran atau pengajaran tidak akan efektif;demikian juga tanpa pembelajaran atau pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana maka kurikulum tidak akan memiliki apa-apa.
Sesuai dengan kondisi saat ini pun,maka kurikulum telah diadakan inofasi dengan memberlakukan kurikulum tingkat satua pendidikan (KTSP). Dimana muatan kurikulum ini merefleksitkan pengetahuan keterampilan damn sikap sehingga dapat meningkatkan potensi peserta didik secara utuh.kseskan program kurilulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini, namun pada kenyataanya sampai sekarang masih ada sekolah yang merasa sulit dalam menerapkannya,lebih khusu lagi dalam pembelajaran bahasa Arab.
Berdasarkan pokok-pokok pemikiran tersebut sehingga problematika penerapan KTSP dalam pembelajaran bahasa Arab butuh diteliti guna mendapatkan jawaban tentang mengapa terjadi problem dalam menerapkan KTSP tesebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment